Gedung-gedung tinggi menjulang, pilar kesombongan, Â
Namun di sudut-sudut gelap, bayangan nestapa bersembunyi tanpa ampunan.
Jalan-jalan raya penuh sesak kendaraan, Â
Berderak dan berderu, mengiringi kesibukan tiada henti. Â
Di balik kaca-kaca mobil mewah, mata-mata acuh tak acuh, Â
Mengabaikan tangan-tangan kecil yang menggapai, mengemis setitik simpati.
Pasar malam dengan hiruk-pikuk suara pedagang, Â
Bersanding dengan pusat perbelanjaan megah, Â
Di mana harga-harga barang membumbung tinggi, Â
Seakan merenggut mimpi-mimpi dari tangan yang tak mampu menggenggam.
Wajah kota terbelah oleh jurang tak kasat mata, Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!