Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Narasi Jalanan

18 Juli 2024   13:57 Diperbarui: 18 Juli 2024   14:00 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teriak histeris, ramai bagai petir menggelegar hebat

Membius keraguan hati rakyat

Selalu begitu, dari dulu juga begitu, rakyat selalu terpikat

Perubahan hanyalah kursi manja di gedung mewah

Rakyat tetap begitu saja

Jalanan itu dulu hanyalah bukti peninggalan janji manis yang terasa pedis

Rakyat selalu dibutakan oleh paras dan rayuan tanpa batas

Sayang seribu sayang masih tertipu dengan nada merdu

Dalam irama nada yang selalu sama

Narasi jalanan hanyalah rayuan belaka, bagai pria menggoda pujaan hati

Selalu terbuai dan terjatuh, lalu mendekat kembali tanpa ragu walau tertipu lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun