Teriak histeris, ramai bagai petir menggelegar hebat
Membius keraguan hati rakyat
Selalu begitu, dari dulu juga begitu, rakyat selalu terpikat
Perubahan hanyalah kursi manja di gedung mewah
Rakyat tetap begitu saja
Jalanan itu dulu hanyalah bukti peninggalan janji manis yang terasa pedis
Rakyat selalu dibutakan oleh paras dan rayuan tanpa batas
Sayang seribu sayang masih tertipu dengan nada merdu
Dalam irama nada yang selalu sama
Narasi jalanan hanyalah rayuan belaka, bagai pria menggoda pujaan hati
Selalu terbuai dan terjatuh, lalu mendekat kembali tanpa ragu walau tertipu lagi