Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dendam Bumi pada Manusia

2 Juli 2024   17:04 Diperbarui: 2 Juli 2024   17:09 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://m.kumparan.com/berita-update/dampak-kerusakan-lingkungan-alam-apa-saja-1vEOVoT9eKN

Ladang subur berubah pabrik, laut kaya menjadi limbah

Bumi menangis darah, manusia tak mendengar

Kini dendam terpendam bangkit, menggelegar dari perut bumi

Gempa mengguncang kota, badai mengamuk tanpa ampun

Lahar panas menyembur, menelan keserakahan tanpa sisa

Banjir bandang datang, menghanyutkan mimpi palsu

Hutan kembali melawan, api membara melahap segala

Binatang liar keluar sarang, mencari keadilan yang direnggut

Bumi mengamuk, menuntut balas dendam

Pada manusia yang lupa, pada janji menjaga, mencinta

Mungkinkah masih ada waktu, menebus dosa yang menumpuk?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun