Meskipun Pancasila dan Marhaenisme bisa diinterpretasikan dan diterapkan secara berbeda oleh berbagai pihak, keduanya memiliki potensi besar untuk menjadi pedoman dalam menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa Indonesia saat ini, terutama dalam upaya membangun masyarakat yang adil, sejahtera, dan bersatu.
Pancasila sangat relevan apabila dapat ditempatkan sebagai "meja statis dan leitstar dinamis" seperti yang dikatakan oleh Bung Karno. Sebagai meja statis Pancasila merupakan dasar atau platform yang kokoh bagi berdirinya Bangsa Indonesia. Ini sudah terbukti sepanjang sejarah keberadaan Bangsa Indonesia. Sulit kita bayangkan seperti apa rupa Indonesia tanpa ada fondasi dan falsafah Pancasila.
Apa persoalan dalam implementasi Pancasila hari ini?Â
Salah satu tantangan utama dalam implementasi Pancasila hari ini adalah kesenjangan antara idealisme nilai-nilai Pancasila dengan realitas praktiknya dalam kehidupan masyarakat dan pemerintahan. Beberapa persoalan yang muncul dalam implementasi Pancasila meliputi:
### 1. Kesenjangan antara Idealisme dan Praktik:
- **Pemahaman yang Berbeda-beda:** Terdapat pemahaman yang berbeda-beda terkait interpretasi dan implementasi nilai-nilai Pancasila di antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga-lembaga negara.
- **Gap antara Teks dan Realitas:** Meskipun nilai-nilai Pancasila tercantum dalam teks konstitusi, dalam praktiknya terkadang ada kesenjangan antara nilai-nilai tersebut dengan kebijakan yang diimplementasikan.
### 2. Ekstremisme dan Radikalisme:
- **Ancaman Ekstremisme:** Munculnya gerakan-gerakan radikal dan ekstremisme yang tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila, mengancam keutuhan persatuan dan keragaman di Indonesia.
### 3. Tantangan dalam Kehidupan Sosial:
- **Kesenjangan Sosial dan Ekonomi:** Masih ada kesenjangan sosial dan ekonomi yang luas di masyarakat, yang menunjukkan bahwa keadilan sosial, salah satu nilai Pancasila, belum sepenuhnya tercapai.