"Sabar Mas ... Sabar"
Pedagang keliling itu, dengan cepat memukulkan batang linggis, tepat ke kepala Supono. Darah bercucuran. Seketika tubuh Supono roboh. Tengkurap tanpa busana. Tubuhnya bermandikan darah segar, yang terus mengalir dari kepalanya.
Istrinya terus saja menangis. Minta ampun. "Saya minta maaf, Mas. Saya mengaku salah. Tapi mohon jangan lakukan"
Tangan pedagang keliling, dengan cepat mengibaskan batang linggis ke kepala istrinya. Dan seketika, tubuh tak berbusana itu langsung terkulai ke lantai. Berlumuran darah merah segar. Roboh dan akhirnya tak bernyawa.
Jepara, 21 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!