Usahanya maju pesat. Budi sekarang, sudah dikenal dimana-mana. Semua orang membutuhkan jasanya. Dia bisa menembel ban dengan sangat cepat serta hasilnya juga bagus. Banyak pelanggan yang puas. Bahkan dia berhasil memperlebar sayap bisnisnya, dengan membuka berbagai cabang tambal ban di luar daerah. Budi, sekarang sibuk menghitung uangnya yang terus menumpuk.
Di alam kubur, Marina terus bersedih. Budi, sebagai anaknya, yang mampu menjadi penawar atas dosa-dosanya, tak kunjung datang. Sementara kuburnya, makin menyempit, menghimpit tubuhnya. "Budi, tengoklah Ibumu ini ... meski sebentar ... dengan menyebut lafal Tuhanmu"
Selesai ....
Jepara, 26 Desember 2018