Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berguru pada Budaya Indonesia

4 Juni 2023   13:30 Diperbarui: 4 Juni 2023   18:01 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Memang demikianlah adanya. Tidak ada satu pun penduduk miskin di negeri ini, sebab mereka semuanya sudah kaya. Setiap tahun mereka selalu mengeluarkan zakat harta dan dalam kesehariannya mereka selalu berlomba bersedekah. Sesekali yang menjadi kesulitan bagi kami di zaman ini adalah mengalokasikan hasil zakat dan sedekah ini. Sebab di negeri ini sudah tak ada lagi yang berhak untuk menerimanya."

"Lantas, kemanakah harta-harta itu akan didistribusikan?"

"Syukurlah, harta itu kemudian bisa tertampung di negeri seberang."

"Loh, bukankah di negeri itu sudah sangat makmur keadaannya. Bahkan ia pemberi bantuan terbanyak untuk negeri kita ini." Aku menyanggah dengan memendam rasa tidak percaya.

"Dahulu memang demikian keadaannya. Namun, ketamakan manusia seringkali bisa merubah keadaan. Mereka saat ini harus berbenah dan berproses untuk membentuk peradaban baru yang lebih mulia, di mana guru kebudayaannya adalah dari negeri Tuan ini.

"Jika boleh saya tahu, apakah kunci begitu luhurnya peradaban kami?"

"Seiring berjalannya waktu, bangsa Tuan adalah bangsa yang gemar berbenah dan mudah memaafkan. Barangkali itulah yang kemudian mendatangkan ridha Tuhan untuk negeri Tuan."

Segera saja aku memohon ampun atas kerdilnya pengetahuanku juga untuk saudara-saudaraku yang sangat rawan terjerembab dalam kezaliman.

"Bagaimana Tuan? Apakah Tuan masih tetap ingin tinggal dalam peradaban zaman ini?"

"Tidak. Aku ingin kembali saja ke masaku. Barangkali ada satu atau dua hal baik yang bisa kutanam untuk kemakmuran negeri ini."

"Baiklah, jika demikian. Semoga Tuhan senantiasa meridhai dan membimbing langkah Tuan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun