Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gelang Emas Marni

23 Mei 2021   09:09 Diperbarui: 23 Mei 2021   13:50 1383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perhiasan gelang emas (Shutterstock)

Akan tetapi, pada waktu itu si ibu tersebut ternyata tidak berkenan untuk memberikan nomor kontaknya meski ia telah mendapat nomor kontak dari si pemilik perhiasan. Sehingga ia pun berlalu meninggalkan toko dengan perhiasan yang masih ditahan oleh Dina dan pemilik toko.

Dina yang masih merasakan aura keganjilan dari sikap ibu itu berusaha mencatat jenis sepeda motor berikut nomor polisi yang melekat pada bagian depan kendaraannya.

*

Setengah jam kemudian, Marni yang sebelumnya telah mendapat kabar tentang perhiasannya itu telah sampai di toko perhiasan. Air mukanya menyiratkan rasa yang bercampur dari dalam batinnya, antara rasa senang, penasaran, cemas dan khawatir. Ia benar-benar tak menyangka masih bisa berjodoh dengan gelang emasnya yang telah hilang.

Marni pun menceritakan bahwa sebenarnya ia tak hanya kehilangan gelang emas saja akan tetapi ia juga kehilangan perhiasan kalung dengan berat sekitar dua gram.

Usai mendengar penuturan dari Marni, wajah Dina mendadak berubah pucat. Ia benar-benar tak menduga perhiasan kalung yang sebenarnya juga akan dijual oleh ibu tadi ternyata juga merupakan milik Marni. Sementara ia telah terlanjur menyerahkan kembali perhiasan kalung pada ibu itu. Dina benar-benar menyesali keputusannya yang tak sempat menanyakan secara detail barang apa saja dari si Marni yang telah hilang.

Akan tetapi, Marni tampaknya sudah mengikhlaskan kalungnya yang hilang itu. Lantaran salah satu barangnya yang lebih berharga yakni gelang emas seberat 4,5 gram sudah kembali ke tangannya.

Tak lupa ia mengucapkan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Dina karena telah membantunya untuk menemukan perhiasan yang sudah ia anggap sebagai belahan hatinya tersebut.

Demikian pula Dina, ia mewakili pihak toko memohon maaf dengan setulusnya atas keteledorannya dalam menerima barang dari pembeli asing tadi. 

Tak lupa ia memberikan catatan tentang sepeda motor dan nomor polisi dari kendaraan si ibu yang menjual perhiasannya tadi. Barangkali hal ini akan membantu untuk dapat menemukan pihak yang masih membawa perhiasannya yang lain.

Setelah menerima lembar catatan dari Dina, Marni tampak tak begitu mempermasalahkan keadaan kalungnya yang masih raib itu. Lantaran ia menganggap barangkali itu adalah jatah yang seharusnya ia beri kepada pihak yang telah menemukan perhiasannya.

*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun