Mohon tunggu...
kang abi
kang abi Mohon Tunggu... Relawan - Penggagas komunitas DUDUK DIAM

Pernah membawakan program siaran Sound Of Spirit (SOS) di radio Mustang 88FM jakarta (tahun 2004-2017). Penulis Buku Get Real ( Gagas media)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Orang Kaya Juga Butuh Tenang?

17 Agustus 2023   12:15 Diperbarui: 17 Agustus 2023   12:27 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sridhar bisa Ngeloyor hanya mengenakan baju dan dohti (sarung) ke warung kopi dengan menumpang becak atau motor listrik: ber-muwajaha dan silaturahmi dengan penduduk desa. "Saya sangat menikmati hidup di desa ini"ucap Sridhar (bbcdotcom)

***

Absennya ketenangan batin berarti permulaan keruyaman segala.  Ia menentukan bagaimana hidup mau dijalani hari ini. Dan hari ini adalah pondasi bangunan rumah kehidupan kita kelak.

Sulit dibayangkan, ketika hidup yang adalah ketidakpastian, perubahan terus menerus, dihadapi dengan batin yang cemas. 

Kalau ketenangan batin bisa melihat persoalan bukanlah soal; maka kecemasan melihat liang lahat dalam tiap persoalan.

Saya sendiri melihat ketenangan batin bukanlah keadaan yang datang menggantikan keadaan sebelumnya seperti munculnya semacam rasa lega, plong, damai spoi-spoi, sepi tanpa bising bebunyian dan keributan-keributan yang memekak pendengaran. Ini sekedar sensasi batin bukan ketenangan batin.

Sensasi sangat bergantung dengan pemicunya, berakahir pemicu, berakhir pula sensasinya.

Ketenangan seperti inilah yang dapat dibeli dengan uang . 

Ketenangan semacam ini memang mutlak milik para sultan.


Bukan berarti ketenangan semacam ini kecil arti, tidak. Frank Mihalic, menulis daya positif ketenangan sensasi dan arti pentingnya bagi kelangsungan kita.

"Tanda "TENANG" di rumah sakit melindungi penyembuhan tubuh dan syaraf. "Tenang"! di dalam stasion radio menjaga lalu lintas suara yang rumit di angkasa yang tak terbatas. Di perpustakaan, "Tenang"! membisikan persatuan yang mendalam antara pikiran dengan pikiran, mekarnya perlahan-lahan pemikiran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun