Atau...
Setelah hubungan dengan istri atau suami menyisakan banyak yang harus dipulihkan karena juga tak mungkin diakhiri. Awet rajet kata urang Sunda. Hubungan yang terawat ketidak rukunannya.
Dalam ini semua, ketenangan baru mulai dicari cara, dirancang pola untuk dibangun bersama: mencoba hidup minimalis problem ( kalau bisa ). Simple life simple problem katanya.Â
Ada yang dengan jalan pulang ke desa atau mengadopsi laku hidup orang desa: istri mengisi hari dengan merawat kebun dan aneke bunga; suami beternak uang dalam ragam investasi; sambil duduk manis mendulang cuan bersila meditasi atau tafakur di mihrab merapal mantra.
Tentu ongkos kesempatan di atas belumlah termasuk uang yang dikeluarkan untuk perjalanan wisata ditiap akhir pekan maupun musim liburan.Â
Belum diakumulasi untuk pembangun relif dan kolam di dalam rumah agar bisa tidur sambil mendengar gemercik air jatuh. Belum juga dijumlah total untuk sepeda dan olah raga glamor lainnya. Tambahkan pula biaya gabung dengan klub atau padepokan olah jiwa dan bayaran ke psikiater plus tebus resep obatnya; sobat misquen tidak mungkin mampu.
 Punya uang memang bisa berarti punya besar kemungkinan. Ketenangan pikiran, terutama. Masih dikutip dari situs cnbcindonesia.com yang mengutip penelitian Boston Private, "Siapa bilang uang tak bisa beli kebahagiaan? Nyatanya uang dapat memberi banyak yang diinginkan, termasuk ketenangan pikiran, perasaan sukses dan kebebasan hidup sesuai yang diinginkan.
"Penilitian berjudul 'The Way of Wealth' ini mensurvei 300 responden yang memiliki kekayaan antara US$1 juta sampai US$20 juta, yang bertujuan untuk menentukan bagaimana kekayaan mempengaruhi kualitas hidup.
Saat ditanya apa arti kekayaan, 54%, responden mengatakan jawabannya adalah kebahagiaan. Sebanyak 65% responden setuju uang memberikan hal yang lebih penting dari kebahagian, yaitu ketenangan pikiran"(cnbcindonesiadotcom/lifestyle).
Sridahr Vembu mungkin satu dari banyak orang berduit yang mengambil "berkah" kemungkinan dari efek banyak uang.
Orang yang kekayaannya di taksir majalah Forbes senilai 36 triliun juga ngeli mudik ke desa yang jumlah penduduknya kurang dari 2.000 orang di Selatan India, setelah 3 dekade mengurus Sillicon Valley, sebuah perusahaan penyedia layanan cload atau antar jaringan komputer yang mempekerjakan  9.500 pekerja.
Ia tidak dan belum pensiun, tapi ia pilih untuk tinggal di desa dan menghayati cara kehidupan sakinah orang pedesaan. Ia tinggal di rumah kebun dengan dua kamar dan tanpa dilengkapi pendingin ruangan.