Mohon tunggu...
Kang Insan
Kang Insan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

God created men in order to tell stories

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Arloji Pak Kades

11 September 2015   08:43 Diperbarui: 16 Februari 2017   13:42 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Iya, saya juga tidak melihatnya. Dua hari lalu waktu saya ke balai desa pun, saya tidak bertemu Pak Kades,” imbuh Ujang.

“Katanya ke lbukota,” tambah Komar, ikut nimbrung.

(2)

Setelah pulang dari Ibukota, ada yang berbeda dari penampilan Pak Kades. Sekarang Pak Kades pakai arloji. Kalau jalan, tangannya diayun perlahan ke atas, dibengkokkan sampai ke wajahnya, sambil dilirik arlojinya, lalu diturunkan lebih perlahan lagi. Begitulah cara Pak Kades memamerkan arlojinya.

“Arloji baru, Pak?” tanya stafnya saat Pak Kades baru masuk sepulang dari Ibukota.

“Iya, dong,” jawab Pak Kades diiringi senyumannya, “mahal nih.”

“Wah!? Berapa, Pak?” Sekdes ikut nimbrung.

“Kerbau selusin,” jawab Pak Kades, langsung masuk ke ruangannya.

(3)

Ternyata sungai itu mengering lebih cepat. Sawah dan ladang kekeringan. Debu berseliweran berbarengan kabut asap. Panen pun gagal. Masyarakat desa itu betul-betul menderita. Tapi, aparat desa hidup cukup makmur. Perusahaan perkebunan menjamin kehidupan mereka. Berbagai fasilitas disediakan perusahaan itu buat aparat desa. Jika anggota keluarga mereka sakit, perusahaan itu membawanya ke rumah sakit besar. Sebaliknya, masyarakat pergi ke puskesmas yang mantrinya sudah kelelahan bekerja sebab yang sakit makin banyak. Bahkan, obat-obatan di puskesmas sudah hampir habis sehingga hanya satu jenis obat yang diberikan.

Ilustrasi: hikariazzahirah.wordpress.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun