Mohon tunggu...
Kang Insan
Kang Insan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

God created men in order to tell stories

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Arloji Pak Kades

11 September 2015   08:43 Diperbarui: 16 Februari 2017   13:42 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

(1)

“Sekarang hidup susah, apa-apa mahal. Beras naik berkali-kali lipat harganya dibanding dulu, padahal makanan pokok kita. Belum lagi, bencana yang datang ke sini. Hutan yang dibakar buat perkebunan asapnya menutupi kampung kita ini. Sungai dan sumur sudah hampir kering, kalau beberapa minggu lagi hujan tidak turun, kita akan kekeringan.” Begitu ucapan Pak Karman di warung kopi. Beberapa orang yang duduk menikmati kopi pagi hanya bisa menyiyakan saja apa yang dikatakan Pak Karman.

“Hidup kita sudah susah sekarang.” Timpal seseorang

“Pagi bisa ngopi, tapi kita tidak bisa makan siang.” Imbuhan satu orang lagi.

“Masih untung bisa ketemu makan beras, mungkin kalau tidak panen, kita makan singkong.”

“Tak apa makan singkong, yang penting kita sehat. Tapi, asap kok makin tebal saja ya.”

“Sudah banyak sakit sebab asap katanya.”

“Iya. Dua anak saya, kemarin saya bawa ke puskesmas, sakit pernapasan. Antrean yang berobat panjang betul. Keluhannya sama, sakit pernapasan. Ya, sejak hutan dibakar buat perkebunan, kata Pak Mantri di puskesmas, makin banyak orang sakit pernapasan,” kata Ujang menambahi ucapan Pak Karman.

“Pantesan kemarin kamu tidak kelihatan di ladang,” kata Juned. “Tapi, kalau sungai kering, kita bakalan gagal panen.”

“Ngomong-ngomong, hampir seminggu ini saya tidak melihat Pak Kades,” kata Pak Karman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun