2) Bentuk kelas reguler dengan cluster
Anak penyandang disabilitas bersama anak lain (normal) di kelas reguler dalam kelompok khusus
3) Bentuk kelas reguler dengan pull out
Anak penyandang disabilitas belajar bersama anak lain (normal) di kelas reguler namun dalam waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas reguler ke ruang sumber untuk belajar dengan guru pembimbing khusus
4) Bentuk kelas reguler dengan cluster dan pull out
Anak penyandang disabilitas belajar bersama anak lain (normal) di kelas reguler dalam kelompok khusus, dan dalam waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas reguler ke ruang sumber untuk belajar bersama dengan guru pembimbing khusus
5)Â Bentuk kelas khusus dengan berbagai pengintegrasian
Anak penyandang disabilitas belajar di kelas khusus pada sekolah reguler, namun dalam bidang-bidang tertentu dapat belajar bersama anak lain (normal) di kelas reguler
6)Â Bentuk kelas khusus penuh di sekolah reguler
Anak penyandang disabilitas belajar di dalam kelas khusus pada sekolah reguler[12]
Implementasi Kebijakan Pendidikan Inklusif bagi Penyandang Disabilitas di DKI Jakarta