Terngiang selalu kata kata Bung Hatta di sanubari saya, "Ke mana kita dibawa oleh nasib, ke mana kita dibuang oleh yang berkuasa, tiap-tiap bidang tanah dalam Indonesia ini, itulah juga Tanah Air kita. Di atas segala lapangan Tanah Air aku hidup, aku gembira. Dan di mana kakiku menginjak bumi Indonesia, di sanalah tumbuh bibit cita-cita yang tersimpan dalam dadaku." Â (Renungan Bung Hatta tanggal 20 Januari 1934, sebelum ia dibuang ke Boven Digoel dan Banda Neira)
Asal Hidup, Gembira, dan Mempunyai kesempatan mewujudkan Cita-cita, maka saya pun siap hidup dimana saja. Dimana tempat yang membuat cita-cita saya tumbuh dan berkembang, di situlah saya hidup, saya gembira.
Cita-cita itu adalah ikut melahirkan generasi qurani untuk kemajuan islam dan kesejahteraan bangsa. Dan seluruh lapangan tanah Indonesia itulah tanah airku tempat aku berjuang menumbuhkan bibit cita-cita itu. Dan untuk saat ini, PPTQ Ibnu Abbas Klaten adalah lahan khusus untuk menebar dan menumbuhkan bibit itu.
Inilah sekelebat renungan di pagi ini, yang membuat saya menikmati kenangan-kenangan masa lalu sambil tersenyum-seyum sendiri. Bisa karena indahnya kenangan itu, bisa juga karena enaknya Kopi Radix yang baru saja dibuatkan oleh istri.. :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H