Selain beliau, ulama Kalsel saat ini banyak dari anak murid dan dzurriyat Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.
Tentang Budaya Islam Dalam Masyarakat Banjar, saya banyak terbantu dan mendapatkan informasi berharaga dari buku "Islam dan masyarakat Banjar: deskripsi dan analisa kebudayaan Banjar" karya Alfani Daud.
Dalam berkomunikasi, seperti juga di Solo-Jawa Tengah, saya merasakan adanya kesantunan berbahasa. Baik dari intonasi pengucapannya yang cenderung berlagu, maupun dari pilihan kata-katanya. (Secara gamblang, Rissari Yayuk telah menuliskan hal ini di bukunya "Kesantunan Berbahasa Pada Masyarakat Banjar")
 Selain wajah yang cantik, mungkin ini juga menjadi alasan kenapa banyak orang yang tertarik dengan Putri Solo dan Galuh Banjar :D :-D
*Antara Gorontalo dan Banjarmasin*
Tak henti-hentinya teman dan keluarga bertanya, "Kapan Pulang Kampung"? dan jawaban saya selalu sama,
"Kampung saya adalah Indonesia" artinya dimanapun saya berada, selama masih di Indonesia, itu berarti saya berada di kampung halaman sendiri.
Saya paham, bahwa maksud dari pertanyaan itu adalah kapan saya kembali ke Gorontalo, tepatnya di Kabupaten Boalemo, di Kecamatan Tilamuta, Desa Modelomo, Dusun Huntu sebagai tempat saya besar dan menghabiskan masa kanak-kanak (kalau lahir saya di Desa Hungayonaa-Tilamuta), atau ke Banjarmasin, tepatnya di Kabupaten Banjar, Kecamatan Gambut, Desa Gambut, ke tempat istri dan keluarga yang ada di sana.
Jawabannya adalah saya belum tau kapan.
Saat ini saya masih masih sedang belajar di Universitas Islam Indonesia, Jogjakarta, sebagai Mahasiswa dan juga belajar di PPTQ Ibnu Abbas Klaten sebagai guru tahfiz.
Banyak amanah dan kepercayaan yang harus saya tuntaskan sebagai bentuk pengbdian kepada Allah, amanah keluarga dan masyarakat, tanggung jawab kepada Islam, juga Bangsa dan Negara tercinta.