Kapitalisme mendorong liberalisasi dan privatisasi sumber daya alam (SDA). SDA strategis seperti tambang, batubara, dan migas dikelola oleh pihak swasta. Akibatnya, keuntungan dari SDA lebih banyak dinikmati oleh segelintir perusahaan, sedangkan negara hanya memperoleh pajak sebagai pendapatan sisa. Hal ini mempersempit ruang fiskal pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
4. Beban Pajak yang Berat bagi Rakyat
Negara kapitalis sangat bergantung pada pajak untuk menopang kegiatan pemerintahan. Beban pajak seperti PPN, PPh, PBB, dan cukai semakin memberatkan masyarakat yang sudah kesulitan memenuhi kebutuhan pokok. Hal ini semakin menekan daya beli rakyat dan memperparah situasi deflasi.
Fenomena deflasi yang disertai penurunan daya beli menunjukkan bahwa sistem kapitalisme telah gagal memberikan kesejahteraan. Fokus pada profit dan privatisasi membuat rakyat dan pekerja terpinggirkan. Oleh karena itu, sudah saatnya sistem ekonomi kapitalisme ini dicampakkan dan digantikan dengan sistem ekonomi Islam, yang lebih berkeadilan dan menyejahterakan umat secara menyeluruh.
Islam Menjawab Tantangan Deflasi: Jaminan Kesejahteraan Ekonomi dalam Naungan Syariat
Sistem ekonomi Islam menawarkan solusi konkret dalam menghadapi tantangan deflasi dan penurunan daya beli yang sedang melanda. Dengan mekanisme yang berlandaskan syariat, Islam memastikan kesejahteraan ekonomi yang berkelanjutan bagi seluruh rakyat, berikut caranya:
1. Negara sebagai Pengurus Utama Urusan Umat
Berbeda dengan sistem kapitalisme, negara Islam berperan sentral dalam memastikan setiap laki-laki bekerja untuk memenuhi kewajiban nafkah. Pemerintah tidak bergantung pada sektor swasta untuk membuka lapangan kerja. Pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang strategis berada di bawah kendali negara, sehingga lapangan pekerjaan terbuka luas dan ekonomi bergerak dinamis.
2. Ekonomi Independen, Bebas Utang dan Kendali Asing
Sistem Islam melarang ketergantungan pada utang dan intervensi asing. Kebijakan ekonomi difokuskan pada kesejahteraan umat. Dengan lingkungan bisnis yang kondusif dan aturan yang adil, rakyat dapat bekerja dengan tenang dan menerima upah yang layak.
3. Sumber Pemasukan yang Melimpah