Mohon tunggu...
kahfi pongq
kahfi pongq Mohon Tunggu... -

minum kopi, baca, dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Iis

22 Juli 2013   20:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:11 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-Edi Hakim, S.E, Ketua KarangTaruna, Tulus Berbakti untuk Negeri.

Seketika Hamid mengingat, duatahun lalu, saat Emak terakhir menjenguk. Pesannya, janganlah ia kembali keKampung, rumah sudah habis terjual, untuk biaya beli motor adik lelaki Hamiddan pernikahan kakak perempuannya.

-Jangan kembali ke sana, pergilahke mana kau suka, berbuat baik kepada tiap orang, jangan dendam. Toh ini hanyadunia, tempat orang menikam demi harta dan meyiram dusta.

-Desa jadi lebih berbahaya untuk lu,Mid. Emak mendesak Hamid jangan pulang ke desa.

Senja itu juga, Hamid mengurungkanniat. Ia balik kembali melintasi jembatan. Sorak anak-anak kampung yangbertelanjang bulat, siap melompat ke arus kali, merupakan salam perpisahanHamid. Dari orde ke orde, desa tetap sama, sederhana dan lugu, sedangkankepintaran bagi sedikit orang merupakan peluang memanfaatkan ketulusan desa danwarganya.

Depok, Juli 2013

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun