Memang banyak versi jawaban ketika saya menanyakan asal-usul sebutan teh es untuk es teh ala Urang Banjar ini kepada berbagai kalangan, mulai dari pemilik warung yang juga menjual teh es sampai akademisi dan budayawan Banjar. Ini bukan mencari tahu tentang salah dan benarnya lo ya, tapi lebih kepada menggali pemahaman masyarakat terhadap kearifan lokal yang diwarisi dan dimilikinya.
Hingga akhirnya saya menemukan tiga jawaban menarik sebagai hipotesa asal-usul frasa teh es, yaituÂ
Pertama, teh es memang bahasa Banjarnya es teh!
Kedua, teh es itu maksudnya teh (manis) yang ditambahkan es batu ke dalamnya. Untuk maulahnya (membuat;bahasa Banjar), dimulai dari membuat teh dulu baru ditambahkan es batu dan proses ini tidak bisa dibalik.
Ketiga, frasa teh es ini sesuai kaidah hukum DM (diterangkan menerangkan) yang dicetuskan oleh Sutan Takdir Alisjahbana sebagai pembeda bahasa Indonesai dan rumpun bahasa Austronesia lainnya, termasuk bahas Banjar dengan rumpun bahasa Indo Eropa yang menganut hukum sebaliknya, MD alias menerangkan diterangkan. Teh es (DM), Ice tea (MD), nah kalau es teh?
Tidak hanya itu, kisah teh dingin ala ngetehnya Urang Banjar ternyata juga tidak kalah unik dan seru lho dari teh es. Kosakota dingin dalam bahasa Banjar sebenarnya mempunyai makna yang sama dengan kata dingin dalam bahasa Indonesia. Tapi uniknya, khusus untuk frasa teh dingin ala Urang Banjar ini, ternyata maksud dan maknanya bukanlah teh yang dingin, tapi teh hangat.
Dalam tradisi aslinya, kulineran ala Urang Banjar, tidak mengenal istilah atau frasa teh hangat! Jadi kalau pas makan di warung atau rumah makan Banjar, dalam daftar menunya atau mungkin malah ditawari teh dingin, maksudnya ya teh dengan level panas yang hangat-hangat kuku bukan teh yang dingin apalagi teh yang dingin karena ada es-nya alias es teh! Nah unik bukan?
Sepertinya  sih, asal-usul frasa teh dingin ini merupakan bentuk pembanding dari level panasnya air teh panas. Jadi teh dingin ini maksudnya teh (yang lebih) dingin (dari teh panas), bukan teh yang dingin seperti merujuk pada arti kata dasar pembentuknya. Â
Tidak heran jika kemudian, khusus untuk teh dingin ini sering menimbulkan perdebatan. Â
Baca Juga Yuk! Cerita Pohon Seho, Bakar Nyala dan Gendutnya Cucur Tu ur Ma'asering di Tomohon