Sedangkan untuk "teman" menyantap tinutuan, kami tidak selalu menjadikan ikan asin sebagai satu-satunya tandem abadi, tapi sering juga kami tambahkan ikan haruan atau gabus, ikan patin, ikan teri, udang papay atau udang kering, bahkan ikan talang, itu lho ikan asin premium khas Kalimantan Selatan.
Nah karena citarasa dasar tinutuan adalah gurih-hambar, maka sebagai tambahan mood booster, selayaknya masyarakat nusantara lainnya, sudah pasti kami juga menyantap tinutuan dengan sambal. Secara reguler, biasanya kami menjadikan sambal acan atau sambal terasi bercitarasa asin pedas dan sedikit asam khas Banjar sebagai penyedap tradisional bubur tinutuan.
Baru, kalau kepingin atau memang ada persiapan bahan, kami biasa juga membuat sambal dabu-dabu, sambal roa, bahkan juga bakasang, itu lho hasil fermentasi ikan cakalang cincang dengan bahan-bahan tertentu dengan cara di jemur. Ini kalau dibuat sambal rasanya juara, kawan!
Mari kita cermati bersama! Dari daftar bahan-bahannya seperti tersebut diatas, jelas bahwa tinutuan memang superfood yang kaya serat dan  banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita, termasuk yang sedang berpuasa.
Karbohidrat yang bersumber dari bubur beras, singkong dan jagung merupakan penyuplai kebutuhan energi selama berpuasa. Sedangkan ragam sayuran yang begitu banyak merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh.
Begitu juga dengan beragam ikan segar maupun kering sebagai teman sedap menyantap tinutuan merupakan sumber protein yang baik.
Penasaran dan ingin mencoba tinutuan untuk sahur besok pagi!? Jangan kuatir, ini ada resep keluarga yang halal untuk dibagi-bagikan kepada siapa saja yang ingin mencobanya. Semoga menjadi amal jariah ya! Amin.
Bahan-bahan dasar bubur (standar)
200 gr beras pulen
1,5 liter air