Dalam khasanah budaya kuliner per-tepoan di seputaran Karesidenan Madiun, biasanya memunculkan 3 macam varian olahan tepo yang semuanya enak dan tentunya akan selalu menjadi buruan masing-masing penikmatnya, yaitu tepo pecel, tepo jangan atau tepo sayur dan tentunya tepo kecap atau ada sebagian yang menyebutnya sebagai tepo tahu. Ada yang pernah menikmatinya?
Seperti namanya, Tepo pecel jelas racikan dari Tepo yang di potong dadu kecil-kecil sesuai selera dan diberi topping kuluban alias sayuran tertentu yang direbus dan terakhir di beri sambal kacang atau sambal pecel. Begitu juga dengan Tepo jangan atau tepo sayur!
Sesuai namanya, tepo yang satu ini disajikan dengan tambahan sejenis sayur lodeh dengan citarasa khas sedikit pedas yang biasanya di kawasan Magetan biasa disebut sebagai jangan Lombok. Mungkin karena banyaknya bahan cabe-cabean yang menjadi bahan utama sayur yang pedasnya aduhai inilah, sayur bersantan pendamping setia Tepo ini familiar disebut sebagai jangan Lombok. Siapa mau coba?
Baca Juga : Â Berani Mencoba "Galaknya" Sajian Jangan Lombok?
Selain itu, ada lagi satu varian sajian Tepo yang legend banget di seputaran Kabupaten Magetan, yaitu Tepo kecap atau Tepo tahu atau kalau mau menyebutnya lebih lengkap, jadinya Tepo tahu kecap. He...he...he...
Seperti varian-varian olahan tepo sebelumnya, nama tepo kecap ini juga didasarkan pada keberadaan kecap dan tahu sebagai elemen utama kuliner yang hanya bisa ditemukan pada malam hari ini.
Isian dalam seporsi Tepo kecap lengkap adalah potongan tepo, tahu putih yang digoreng setengah matang, telur dadar-tahu, potongan kubis atau kol, kecambah, bawang daun, bawang goreng dan kedelai goreng, plus kuah kecap.
Baca Juga : Â Berburu "Bebek Kaki Lima", Menikmati Romantisme Kuliner Jalanan Legendaris Nusantara
Kuah kecap ini dimasak dari campuran kecap manis dan rempah-rempah khas Nusantara lain hingga menjadi semacam kuah pekat dengan citarasa yang cenderung gurih.