Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sekarang Saatnya "Berhaji Mabrur" Tanpa Harus ke Tanah Suci ala Ali Ibn Al Muwaffaq!

8 Juni 2021   20:20 Diperbarui: 8 Juni 2021   20:45 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

Mendengar dialog dua malaikat tersebut, Abu 'Abdurrahman Abdullah ibn al Mubarak al Hanzhali al Marwazi langsung menangis dan sekujur badannya menjadi gemetar hebat. Dalam hati, beliau sangat bersedih. Seandainya ibadah hajinya dan juga para jamaah lain yang datang dari segala penjuru dunia telah sia-sia.

"Beruntungnya, ada seseorang yang ibadah hajinya justeru diterima, bahkan seluruh dosa-dosanya juga telah diampuni oleh Allah SWT, meskipun dia tidak bisa berangkat ke tanah suci. Luar biasanya, berkat orang ini juga, Allah SWT berkenan menerima ibadah haji orang-orang yang berhaji tahun ini" tambah malaikat pertama.

"Siapa orang itu, kenapa dia begitu istimewa?" tanya malaikat kedua.

"Ali Ibn Al-Muwaffaq tukang sepatu di Kota Damaskus"  jawab malaikat kedua.

Mendengar nama Ali Ibn Al-Muwaffaq disebut, tiba-tiba beliau terbangun dari tidurnya. Beliau duduk termenung, memikirkan semua yang dilihat dan didengarnya dalam mimpi. Akhirnya beliau bertekad akan menemui si tukang sepatu tersebut selepas ibadah hajinya kali ini tertunaikan.

Dengan rasa penasaran yang luar biasa, akhirnya Abu 'Abdurrahman Abdullah ibn al Mubarak al Hanzhali al Marwazi benar-benar pergi menuju Damaskus begitu selesai berhaji. Sesampai di Damaskus, beliau langsung mencari tukang sepatu yang namanya disebut-sebut malaikat dalam mimpinya dulu.

Akhirnya, di pinggiran Damaskus, beliau menemukan rumah sederhana satu-satunya tukang sepatu bernama  Ali Ibn Al-Muwaffaq. Dari sinilah, beliau semakin yakin bahwa mimpinya saat tertidur di serambi Masjidil Haram dulu bukanlah sekadar bunga tidur, tapi memang petunjuk dari Allah SWT.

Setelah saling mengenalkan diri, Ali Ibn Al-Muwaffaq langsung menangis terharu begitu menyadari sosok dihadapannya adalah seorang ulama termasyhur dari Makkah.

"Maaf, ada keperluan apa tuan sampai jauh-jauh mendatangi saya?" Dengan tidak karuan rasa, Ali Ibn Al-Muwaffaq berusaha pembicaraan.

Mendengra pertanyaan Ali Ibn Al-Muwaffaq, Abu 'Abdurrahman Abdullah ibn al Mubarak al Hanzhali al Marwazi jadi kebingungan menjawabnya. Bagaimana memulai menceritakan mimpi dan juga pertanyaanya!?.

"Maaf, amalan apa yang anda lakukan, sehingga Allah SWT berkenan memberi pahala haji mabrur, kepada anda dan juga seluruh jama'ah yang berhaji tahun ini? Padahal anda tidak bisa berangkat ke tanah suci!?" Tanya beliau kepada Ali Ibn Al-Muwaffaq.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun