Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sekarang Saatnya "Berhaji Mabrur" Tanpa Harus ke Tanah Suci ala Ali Ibn Al Muwaffaq!

8 Juni 2021   20:20 Diperbarui: 8 Juni 2021   20:45 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

Tapi, jika anda semua tetap ingin "berhaji" disaat pemerintah Indonesia sudah menyatakan, pembatalan pemberangkatan haji ke tanah suci dinyatakan final, tidak ada salahnya kisah masyhur "haji mabrur"-nya Ali Al-Muwaffaq yang didapatkan tanpa harus berhaji ke tanah suci berikut ini, bisa bermanfaat menjadi setitik cahaya terang sekaligus inspirasi bagi anda, saya dan kita semua.

Berhaji Mabrur ala Al Muwaffaq

Kisah ini dituliskan oleh Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny dalam buku karyanya "198 Kisah Haji Wali-Wali Allah". Dikisahkan, Abu 'Abdurrahman Abdullah ibn al Mubarak al Hanzhali al Marwazi (118-181 H/726-797 M) , seorang ulama ahli hadis yang zuhud dari Marwaz, Khurasan di ujung timur Laut Iran sekarang.

Selain dikenal sebagai ulama, beliau juga dikenal sebagai seorang pengusaha sukses di Mekkah yang selalu membagi-bagikan hasil keuntungan berdagangnya kepada murid-murid dan fakir miskin di seputaran Makkah. pada jamannya, memilih berhaji secara berselang-seling tiap tahunya.

Dalam hidupnya, beliau selalu mendambakan ibadah haji dan berjihad. Atas hikmah Allah SWT, beliau berkhidmat melakukannya secara berselisihan. Jika tahun ini beliau berhaji, maka tahun berikutnya beliau memilih berjihad di jalan Allah SWT dengan cara berdakwah. 

Baca Juga :  Ketika Orang Banjar Naik Haji

Pada suatu ketika, saat beliau beristirahat di salah satu serambi Masjidil Haram setelah selesai melaksanakan ritual ibadah haji, tiba-tiba rasa kantuk menyerang beliau dan tanpa beliau sadari akhirnya tertidur begitu pulas.

Di dalam tidur tidak sengajanya, beliau bermimpi mendengarkan dialog dua malaikat yang tidak jauh dari tempat beliau.

"Berapa orang yang tahun ini berangkat berhaji?" tanya malaikat pertama.

"Sekitar tujuh ratusan ribu jama'ah", jawab malaikat kedua.

"Masha Allah! Dari sekian banyaknya jamaah itu, berapa yang ibadah hajinya diterima ?" tanya malaikat pertama lagi.

"Tidak satupun"  jawab malaikat kedua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun