Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Ketika "Urang Banjar" Berlebaran

12 Mei 2021   17:17 Diperbarui: 13 Mei 2021   18:32 3682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersatu dalam Keberagaman | @kaekaha

Baca Juga: Saatnya Memunculkan Kategori Penghargaan "Article of The Year" di Kompasianival 2021

Kita yang mungkin tidak bisa berbuat apa-apa, mari kita doakan saudara-saudara kita di Palestina, setiap saat kita mampu dan bisa dalam keadaan bersuci, syukur-syukur membaca doa Qunut Nazilah setiap shalat 5 waktu. Semoga Allah SWT segera mengangkat semua kesulitan dan penderitaan bangsa Palestina dan membalas semua yang telah mereka lalui sejauh ini dengan Surga firdaus-Nya. Amin.

Tetap Beribadah di Masjid Semaksimal yang Kita Mampu Setelah Ramadan Berlalu | @kaekaha
Tetap Beribadah di Masjid Semaksimal yang Kita Mampu Setelah Ramadan Berlalu | @kaekaha

Berlebaran di Kota 1000 Sungai

Kurang lebih sama dengan sebagian besar umat Islam (maaf kami bukan umat muslim ya, tapi umat Islam!) di Indonesia lainnya, U rang Banjar juga merayakan hari raya Idul Fitri, Insha Allah pada Kamis 13 Mei 2021.

Baca Juga: Meluruskan Kekeliruan Massal "Umat Muslim"

Perayaan Idul Fitri kali ini, kurang lebih sama dengan tahun 2020 yang lalu. Tutupnya sebagian masjid, mushalla, langgar dan surau yang selama ini menjadi simpul aktifitas reliji, sosial dan budaya Urang Banjar, nyaris menyurutkan syiar Ramadan, begitupun ghirah-nya yang selama ini menjadi ciri khas Kota 1000 Sungai.

Meskipun masih saja terasa aneh, Alhamdulillah lebaran kali ini kami sudah bisa shalat Idul fitri di masjid terdekat, terutama yang di luar zona merah. Sedangkan untuk aktifitas bersilaturahmi dengan berinteraksi secara fisik, setelah setelah shalat Idul fitri  layaknya lebaran-lebaran tahun sebelumnya, jelas masih dilarang keras!

Katupat Kandangan | @kaekaha
Katupat Kandangan | @kaekaha

Meskipun begitu, kami tetap berusaha semaksimal mungkin untuk melestarikan tradisi berlebaran ala Urang Banjar yang telah belaku sejak bahari atau sejak lama, seperti tetap menyediakan hidangan khusus berupa sajian kuliner khas Urang Banjar, seperti Soto Banjar Bapukah, lontong tampusing, Katupat Kandangan dan lain-lainnya, meskipun mungkin yang datang bertamu lebaran kali tetap masih sebatas kerabat dekat dan tetangga kiri kanan saja!

Baca Juga: Balada "Ora Bisa Mulih"-nya Didi Kempot Ini Mewakili Sungkemku

Tidak ketinggalan juga bermacam-macam wadai karing atau kue kering khas Banjar yang eksistensinya terus tergeser oleh camilan kekinian atau camilan-camilan yang populer di televisi, seperti wadai ilat sapi  dan tentunya sang legenda dan primadona tapai gambut atau secara nasional mungkin kita kenal dengan tape ketan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun