Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kotak Hitam Misterius Hadiah Ulang Tahun Presiden

22 Juni 2021   19:19 Diperbarui: 22 Juni 2021   19:18 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bapak yakin, kamu pasti terkejut dengan isi tengkorak kepala dalam kotak kayu ini, maafkan bapak ya nak, memberimu hadiah ulang tahun yang tidak lazim! 

Selain tengkorak kepala ini dan sepucuk surat yang sekarang kau baca, bapak juga menyertakan selembar peta sebuah kawasan lembah bukit buatan tangan bapak dengan keterangan yang sudah bapak rincikan sedatail mungkin.

Bapak hanya ingin engkau mengungkap kebenaran yang telah bapak pendam sejak puluhan tahun silam nak, karena bapak tidak akan pernah sanggup untuk melakukannya!

Datangi tempat itu dan kau sempurnakan puluhan atau mungkin ratusan jasad ditempat itu yang terkubur tanah tidak beraturan sedalam tidak lebih dari setengah meter dari permukaan tanah. 

Baca Juga : Estetika "Seni Menjemur Baju" dan Manfaatnya yang Tak Terduga

Anakku, Presiden Republik Indonesia!

Kira-kira lima tahun sebelum menikahi ibumu, bapak dan lebih dari sekompi pasukan khusus diterjunkan ke sebuah perkampungan di lembah bukit yang ada dalam peta itu, untuk melenyapkan semua yang ada di perkampungan itu, karena kampung itu "konon" menjadi basis utama gerakan makar kepada negara yang "konon" juga sangat membahayakan negara. 

Semuanya kami lenyapkan, tidak ada sedikitpun yang tersisa! Tidak hanya semua manusia yang jadi penghuninya, tapi juga ternak, tempat tinggal bahkan juga semua fasilitas kehidupan sosial mereka seperti jalan, tempat ibadah dan lain-lainnya, hingga lembah bukit itu sama sekali tidak terlihat sebagai bekas sebuah perkampungan yang pernah dihuni manusia.

Peristiwa mengerikan itu seperti terkubur oleh waktu dan sepertinya tidak akan pernah terungkap! 

Tapi nak, ketahuilah! Sejak peristiwa itu bapak tidak bisa lagi tidur nyanyak seperti hari-hari sebelumnya, apalagi kalau harus melihat ibumu saat menggendongmu, bayi mungil yang baru beberapa hari lahir ke dunia! Semua seperti mengulang detik demi detik peristiwa itu, terutama ibu dan bayi itu ...

Karena terus dikejar perasaan berdosa itu, bapak dan Om Aziz, teman sejawat sekaligus sahabat bapak yang tentunya kamu juga kenal, pernah mengambil cuti beberapa hari dan nekad mencari bekas kampung di lembah bukit itu berdua saja! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun