Terbenamnya matahari di kala senja  banyak dimaknai sebagai fase penyempurnaan, dimana dalam sistem penanggalan Islam, saat sanja kuning merupakan pertanda sebentar lagi akan terjadi pergantian hari, yaitu ketika sang surya benar-benar tenggelam di peraduannya, ketika kegelapan langit benar-benar telah memeluk seisi bumi.
Gema adzan Magrib dalam penanggalan Islam merupakan tanda permulaan sebuah hari baru, berbeda dengan system penanggalan masehi yang memulai hari baru ketika lewat tengah malam atau lewat pukul 24.00.
Secara khusus, Al quran juga menyinggung  sanja kuning dalam Surah Al-Insyiqaaq, khususnya  ayat ke-16 yang artinya "Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja" dari ayat ini banyak tafsir yang bisa kita baca dan pelajari!
Bagi saya pribadi sebagai bagian dari Urang Banjar, kami meyakini sumpah Allah kepada makhluk-Nya yang terucap saat Sanja Kuning, saat hari berganti bukan ketika pagi atau siang  pasti ada sebab dan maksudnya.Â
Senja Kuning yang dilanjutkan dengan kumandang adzan Maghrib,  bagi kami merupakan pertanda  untuk menghentikan semua  aktivitas dan saatnya melakukan penyempurnaan atas aktivitas dunia yang telah dilakukan sepanjang hari, mulai pagi sampai sore menjelang dengan bersujud dan mendekatkan diri kepada-Nya,  Allah SWT, Tuhan Seru Sekalian Alam seperti terekam dalam lirik lagu Sanja Kuning diatas! Wallahu A'lam Bish Shawabi
    Bakayuh jukung tiung hancap bulik
    Sudah dikiau abahnya. . .
Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H