Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sanja Kuning, Merekam, dan Memaknai Fenomena Alam ala Urang Banjar

12 Desember 2019   07:34 Diperbarui: 12 Desember 2019   07:42 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 The Science Of Shalat (bukalapak.com)
 The Science Of Shalat (bukalapak.com)
Terbenamnya matahari di kala senja  banyak dimaknai sebagai fase penyempurnaan, dimana dalam sistem penanggalan Islam, saat sanja kuning merupakan pertanda sebentar lagi akan terjadi pergantian hari, yaitu ketika sang surya benar-benar tenggelam di peraduannya, ketika kegelapan langit benar-benar telah memeluk seisi bumi.

Gema adzan Magrib dalam penanggalan Islam merupakan tanda permulaan sebuah hari baru, berbeda dengan system penanggalan masehi yang memulai hari baru ketika lewat tengah malam atau lewat pukul 24.00.

Secara khusus, Al quran juga menyinggung  sanja kuning dalam Surah Al-Insyiqaaq, khususnya  ayat ke-16 yang artinya "Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja" dari ayat ini banyak tafsir yang bisa kita baca dan pelajari!

Bagi saya pribadi sebagai bagian dari Urang Banjar, kami meyakini sumpah Allah kepada makhluk-Nya yang terucap saat Sanja Kuning, saat hari berganti bukan ketika pagi atau siang  pasti ada sebab dan maksudnya. 

Senja Kuning yang dilanjutkan dengan kumandang adzan Maghrib,  bagi kami merupakan pertanda  untuk menghentikan semua  aktivitas dan saatnya melakukan penyempurnaan atas aktivitas dunia yang telah dilakukan sepanjang hari, mulai pagi sampai sore menjelang dengan bersujud dan mendekatkan diri kepada-Nya,  Allah SWT, Tuhan Seru Sekalian Alam seperti terekam dalam lirik lagu Sanja Kuning diatas! Wallahu A'lam Bish Shawabi

        Bakayuh jukung tiung hancap bulik

        Sudah dikiau abahnya. . .

Semoga bermanfaat

Dok. Kombatan
Dok. Kombatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun