Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mudik Gratis, Solusi Parsial Jangka Pendek! Kedepan Harus Disempurnakan

3 Juli 2016   23:17 Diperbarui: 4 Juli 2016   21:01 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga :

Soal tarif, dulu jaman saya mudik ada tarif tuslah lebaran yang membuat ongkos semakin mahal. Untuk naik pesawat, sudah menjadi rahasia umum jika musim peak session  harga tiket akan melambung tinggi berlipat-lipat dari harga normal! Kalau sudah begini, saya kira sangat wajar bila masyarakat akan kembali berplikir logis dan realistis dengan mudik pakai sepeda motor, tinggal isi bensin full di POM bensin yang bertebaran di sepanjang jalan tanpa harus memikirkan tuslah dan harga tiket pesawat yang menjadi sangat tidak masuk akal. Apakah tidak ada cara lain untuk mengontrol dan mengatasi kepentingan sesaat ini ?   

Empat :

Dengan membawa sepeda motor ke kampung halaman, sepeda motor bisa dimanfaatkan untuk berkeliling, bersilaturahmi dengan kerabat dan sahabat di kampung yang domisilinya terpisah dan berpencar-pencar! Inilah esensi dari berlebaran di kampung halaman!

Apa yang bisa kita tangkap dari pesan diatas? Pembangunan Infrastruktur transportasi di daerah yang belum merata! Dalam konteks ini, kita belum perlu berbicara infrastruktur daerah di luar Jawa, karena di Jawa sendiri seperti di kampung halaman saya di lereng Gunung Lawu infrastruktur transportasi berikut moda transportasi penghubung antar kecamatan masih relatif langka apalagi di musim lebaran, dari yang langka ini semuanya pada libur! 

Jadi sangat masuk akal jika akhirnya para perantau lebih memilih mudik ke kampung halamnnya saat lebaran dengan menggunakan sepeda motor, karena bisa sangat membantu, bahkan menyempurnakan esensi berlebaran di kampung halaman.

Berangkat dari beberapa permasalahan mendasar diatas, harapan kedepannya pemerintah bisa menjadikannya sebagai acuan untuk langkah penyempurnaan secara komprehensif dalam upaya mengawal prosesi mudik masyarakat Indonesia. Sehingga segala permasalahan terkait prosesi mudik lebaran, khususnya yang menggunakan sepeda motor bisa mendapatkan solusi terbaik. 

Atau, mungkin anggaran besar untuk mudik gratis itu dialihkan atau dimanfaatkan saja untuk memperbaiki dan atau membangun berbagai infrastruktur vital termasuk transportasi di daerah berikut moda transportasinya seperti pesan pembangunan Indonesia Sentris yang di gaungkan oleh Presiden Joko Widodo, dengan begitu mungkin kedepan pemudik yang menggunakan sepeda motor dengan sukarela  akan meninggalkan sepeda motornya di kota rantau, karena esensi mudik berlebaran di kampung berupa silaturahmi dan anjang sana kepada kerabat, sahabat dan handai taulan lainnya di kampung halaman sudah tercukupi oleh fasilitas yang memadai, sehingga pemerintah tidak perlu repot-repot harus mengalokasikan dana besar untuk mengangkut orang sekaligus kendaraannya ke kampung halaman untuk mudik.

 Semoga bermanfaat.

URL Facebook : https://www.facebook.com/kaekaha.rockerz

username twitter : @kaekaha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun