Saya bisa menentukan waktu mudik sesuai kebutuhan saya, tidak terikat waktu keberangkatan seperti naik kereta api, bis PATAS yang biasanya berjadwal tetap ataupun pesawat terbang. Fleksibilitas ini juga berlaku dalam perjalanan, kita bisa berhenti kapan saja untuk istirahat, makan, sholat atau bahkan singgah di tempat-tempat wisata di sepanjang perjalanan. Kebetulan, karena di sepanjang perjalanan dari Jember menuju Madiun, banyak keluarga dan teman yang disinggahi, jadi perjalanan mudik bisa dimanfaatkan sekalian untuk bersilaturahmi.Â
2. Budget anggaran bisa diatur (lebih murah)
Saya bisa menentukan budget rasional yang saya perlukan selama perjalanan dan tidak terkena tuslah!
3. Sepeda motor bisa dipakai beraktifitas di kampung halaman.
Memang harus diakui, mudik jarak jauh dengan sepeda motor seperti yang saya lakukan 20 tahun lalu dari Jember-Magetan yang berjarak hampir 400km bukan tanpa resiko! Perjalanan panjang tersebut menuntut tanggung jawab besar. Tanggung jawab terhadap keamanan dan keselamatan pribadi juga terhadap orang lain yang tentunya akan kita temui di sepanjang perjalanan. Saya harus memperhitungkan dan mempersiapkan semuanya sebaik mungkin.
Pengalaman mengerikan dalam salah satu aktifitas mudik saya bersama beberapa teman di tahun 2000, mungkin bisa dijadikan pelajaran berharga!Â
Entah apa penyebabnya, salah satu sahabat saya yang saat itu mudik bersama saya, tepat di depan PT Cheil Samsung di Probolonggo tiba-tiba menabrak bagian belakang truck container yang sedang parkir. Padahal perjalanan relatif baru saja dimulai, sahabat saya yang memegang kemudi (joki), Alhamdulillah selamat walaupun sempat dirawat hampir 1 bulan di rumah sakit dan harus merelakan kaki kanannya yang hacur untuk di amputasi sebatas paha, sedangkan sabahat saya satunya yang dibonceng dibelakang, setelah mengalami koma selama 1 minggu, akhirnya meninggal dunia. (Selamat jalan An! Doa kami, sahabat-sahabatmu akan selalu menyertaimu! Semoga engkau tenang berada di sisi-Nya)Â
Mudik Gratis Dengan PemerintahÂ
Sebagai "pemudik", terus terang saya sangat mengapresiasi langkah-langkah pemerintah untuk terus membenahi "prosesi" mudik masyarakat Indonesia setiap menjelang lebaran dari tahun ke tahun. Mulai dari pembangunan dan pembenahan infrastruktur lapangan di sepanjang jalur mudik, koordinasi lintas sektoral yang semakin rapi dan memberi manfaat riil, sampai mudik selamat gratis khusus pengendara sepeda motor berikut sepeda motornya!Â
Terbukti, kerja keras pemerintah dan berbagai pihak selama ini bisa menurunkan angka kecelakaan, khususnya pemudik yang mengendarai sepeda motor  secara signifikan (sampai sekitar 22%), fakta ini merupakan sebuah kemajuan yang patut untuk terus di tindak lanjuti progressnya.Â
Berangkat dari pengalaman mudik saya dan data serta fakta lapangan yang disajikan salah satunya oleh Departemen Perhubungan diatas, khususnya untuk pemudik yang menggunakan sepeda motor sepertinya memilih mudik selamat ala pemerintah yang tanpa dipungut biaya alias gratis (bisa PP lagi!) bisa dijadikan pilihan terbaik untuk berlebaran bersama keluarga besar di kampung halaman. Maih mau berspekulasi?