Mohon tunggu...
Dani Febri
Dani Febri Mohon Tunggu... Penulis - Terpercaya, Akurat, dan Kredibel

Yakinkan dengan iman Usahakan dengan ilmu Sampaikan dengan amal

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pilkada 2024: Meninjau Demokrasi Indonesia

12 Oktober 2024   12:18 Diperbarui: 12 Oktober 2024   12:18 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Penulis (Nur Aqidatul Izzah (Peserta Advance Training LK III Badko HMI Jawa Barat)

Menerapkan teknologi pengawasan suara secara real-time, seperti Situng KPU atau aplikasi pemantauan suara berbasis digital, yang memungkinkan publik untuk mengikuti penghitungan suara secara langsung. Ini akan meningkatkan transparansi dan mengurangi potensi kecurangan.

Pemanfaatan blockchain atau teknologi enkripsi dalam proses pemungutan dan penghitungan suara, terutama di daerah perkotaan yang sudah memiliki infrastruktur digital yang memadai, untuk memastikan keamanan dan keakuratan data pemilih serta hasil suara.

Perlindungan Terhadap Pemilih dari Intimidasi dan Kekerasan

Pengamanan lebih ketat di TPS (Tempat Pemungutan Suara), terutama di daerah yang memiliki sejarah kekerasan atau intimidasi politik. Ini bisa dilakukan dengan kerja sama antara KPU, Bawaslu, dan aparat keamanan untuk mencegah insiden selama pemungutan suara.

Perlindungan khusus bagi kelompok yang rentan terhadap intimidasi politik, seperti perempuan, minoritas agama, dan masyarakat adat, agar mereka bisa memilih dengan bebas tanpa rasa takut.

Penguatan Peran Masyarakat Sipil dan Lembaga Independen

Meningkatkan peran organisasi masyarakat sipil (OMS), LSM, dan pemantau pemilu independen dalam mengawasi seluruh tahapan Pilkada. Keterlibatan masyarakat sipil penting untuk mencegah terjadinya kecurangan dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses pemilu.

KPU dan Bawaslu perlu meningkatkan kolaborasi dengan Organisasi Masyarakat Setempat dalam pelaksanaan sosialisasi pemilu, pemantauan, dan pelaporan pelanggaran.

Penguatan Partai Politik dalam Kaderisasi dan Rekrutmen Calon

Partai politik perlu lebih fokus pada kaderisasi jangka panjang dengan menyiapkan kader yang kompeten dan memahami kebutuhan lokal. Ini penting untuk mendorong regenerasi yang sehat dan memastikan bahwa kandidat yang diusung memiliki kapasitas yang sesuai untuk memimpin daerahnya.

Proses seleksi calon dalam partai politik harus lebih transparan dan berdasarkan meritokrasi, bukan semata-mata berdasarkan popularitas atau kedekatan dengan elit partai. Ini bisa dilakukan melalui konvensi terbuka atau survei internal yang lebih demokratis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun