Mohon tunggu...
IMRON SUPRIYADI
IMRON SUPRIYADI Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Tinggal di Palembang

Penulis adalah Guru Ngaji di Rumah Tahfidz Rahmat Palembang, dan Penulis Buku "Revolusi Hati untuk Negeri" bekerja sebagai Jurnalis di KabarSumatera.com Palembang. (www.kabarsumatera.com) dan mengelola situs sastra : www.dangausastra.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ketika Iblis Membentangkan Sajadah

12 September 2015   01:20 Diperbarui: 12 September 2015   01:23 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kiai tercenung sesaat.

 “Tapi, Blis. Selama ini,  saya tidak pernah bisa menangis dalam beribadah?”

“Ya, mungkin, anda belum khsusyuk”.

Kiai tersentak.

Selama ini, orang desa selalu meng-elu-elukan beribadahnya Kiai.   Tetapi, hari itu, Kiai dikatakan oleh Iblis, Kiai tidak khusyuk beribadah. Ini pukulan berat bagi Kiai. Tetapi,  sekalipun dadanya sesak, Kiai tetap mencoba bijak.

“Kalau boleh tahu, kenapa Kau bisa menangis?”, Kata Kiai mengatur emosi.

“Ya, karena saya pernah melakukan dosa”, Jawab Iblis enteng.

“Dosa yang bagaimana?”

“Dosa apa saja. Bisa membunuh, minum-minuman keras, atau juga berzina”.

Kiai kembali tersentak.

Sebab, seumur hidup-nya, Kiai ini belum pernah melakukan dosa yang disebut Iblis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun