“Kenapa bentuknya seperti bintang?” tanya Rio dengan bingung.
Dina tertawa kecil. “Itu karena sekrupnya juga berbentuk seperti bintang. Semua alat itu punya pasangannya.”
Seiring waktu, bengkel Dina menjadi tempat berkumpul anak-anak di desa. Mereka datang untuk belajar, berbagi ide, dan mencoba membuat alat-alat sederhana.
“Dina, kamu hebat. Kamu membuat belajar jadi menyenangkan,” kata seorang teman Dina.
Namun, tantangan baru segera datang ketika sekolah Dina mengumumkan lomba sains tingkat desa.
Sekolah Dina mengadakan lomba sains yang bertujuan untuk mencari inovasi terbaik dari anak-anak di desa. Dina langsung memutuskan untuk ikut, tetapi kali ini ia tidak sendirian.
“Kita buat tim,” usul Dina kepada Andi, Rio, dan beberapa teman lainnya.
“Apa yang akan kita buat?” tanya Andi.
Dina berpikir sejenak. “Bagaimana kalau kita membuat prototipe rumah ramah lingkungan?”
Semua setuju, dan mereka mulai bekerja. Dina membagi tugas: Andi dan Rio bertanggung jawab membuat panel surya dari botol plastik, sementara Dina dan Tia merancang sistem penyaring air untuk digunakan di rumah.
Prosesnya tidak mudah. Botol plastik yang digunakan Andi dan Rio sering pecah, dan sistem penyaring air Dina macet beberapa kali.