Mohon tunggu...
W Sofyan
W Sofyan Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Jangan Lupa Belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Manusia Sebagai Khalifah Melalui Model Pjbl

29 Januari 2025   12:07 Diperbarui: 29 Januari 2025   12:05 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar. Pembelajaran

 

Keywords: Creativity, Learning Outcomes, The Material of Humans as Caliphs

PENDAHULUAN 

Kreativitas merupakan kompetensi krusial abad ke-21 yang esensial bagi peserta didik. Kemampuan ini memfasilitasi siswa dalam menghasilkan ide-ide inovatif, memecahkan permasalahan secara unik, dan beradaptasi dengan dinamika zaman (Robinson, 2011). Dalam konteks Pendidikan Agama Islam (PAI), konsep manusia sebagai khalifah mengandung nilai-nilai luhur yang berpotensi besar merangsang kreativitas siswa. Konsep ini menekankan peran manusia sebagai pengelola dan pemelihara bumi, yang menuntut pemikiran inovatif dan solusi kreatif terhadap berbagai permasalahan. Namun, observasi di lapangan menunjukkan adanya kesenjangan antara potensi teoritis konsep khalifah dan implementasi praktisnya di dalam pembelajaran.

Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pembelajaran PAI, khususnya materi khalifah, seringkali disampaikan secara konvensional dan kurang interaktif (As’ari, 2018). Metode ceramah yang dominan kurang memfasilitasi siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Pengamatan awal di SD Negeri Campurejo memperkuat temuan ini. Banyak siswa mengalami kesulitan mengaitkan konsep khalifah dengan realitas kehidupan sehari-hari. Hal ini tercermin dari hasil karya siswa yang kurang variatif, kurang mendalam, dan kurang relevan dengan konteks kehidupan nyata. Minat belajar siswa terhadap materi ini pun tergolong rendah, yang diindikasikan oleh kurangnya motivasi dan partisipasi aktif dalam pembelajaran. Kesenjangan antara harapan ideal dan kenyataan ini mengindikasikan adanya gap antara teori dan fakta di lapangan (Brookfield, 2017).

Padahal, di era digital saat ini, kemampuan berpikir kritis dan kreatif sangat dibutuhkan siswa untuk menghadapi kompleksitas tantangan global (Trilling & Fadel, 2009). Oleh karena itu, diperlukan upaya inovatif untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam memahami dan menginternalisasi konsep manusia sebagai khalifah. Peningkatan ini diharapkan berdampak positif pada kemampuan siswa mengaplikasikan nilai-nilai khalifah dalam kehidupan sehari-hari, memperdalam pemahaman tentang peran dan tanggung jawab manusia di bumi, serta meningkatkan motivasi dan sikap positif terhadap PAI.

Penelitian ini mengusulkan penerapan model pembelajaran Project-Based Learning (PJBL) sebagai solusi alternatif. PJBL merupakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan melibatkan mereka dalam proyek-proyek nyata yang relevan dengan kehidupan (Larmer, Mergendoller, & Boss, 2015). Melalui proyek, siswa mengembangkan berbagai keterampilan abad ke-21, termasuk berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. Penerapan PJBL dalam pembelajaran materi khalifah dianggap relevan karena beberapa alasan: (1) mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran; (2) mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif; (3) meningkatkan motivasi belajar; dan (4) menghasilkan karya siswa yang autentik dan relevan. Penelitian oleh Kusmiyati (2022) dalam Jurnal Inovasi Tenaga Pendidik dan Kependidikan menunjukkan pengaruh positif PJBL terhadap kreativitas siswa sekolah dasar. Sejalan dengan itu, penelitian oleh Al Hadiq, Ramadhan, & Rahayu (2023) dalam Journal of Elementary Education juga menegaskan efektivitas PJBL dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa SD.

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa dalam memahami konsep manusia sebagai khalifah melalui penerapan model PJBL. Argumen penelitian ini didasarkan pada asumsi bahwa PJBL, dengan karakteristiknya yang menekankan pada pembelajaran aktif dan kontekstual, dapat menjembatani gap antara teori dan praktik, serta memfasilitasi pengembangan kreativitas siswa. Penelitian ini penting karena memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas pembelajaran PAI dan menawarkan solusi praktis bagi guru dalam mengembangkan potensi kreativitas siswa.

METODE 

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan siklus. PTK siklus dipilih karena memungkinkan perbaikan bertahap dalam proses pembelajaran melalui serangkaian siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi (Kemmis & McTaggart, 1988). Setiap siklus bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang muncul dan menerapkan solusi yang lebih baik pada siklus berikutnya. Tujuan utama penelitian ini adalah mengkaji efektivitas penerapan model Project-Based Learning (PJBL) dalam meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa pada materi "Manusia sebagai Khalifah". Penelitian ini juga bertujuan memberikan kontribusi bagi pengembangan praktik pembelajaran yang lebih efektif dan menarik. Prosedur PTK secara umum mengikuti empat tahapan siklus, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang berulang hingga tujuan penelitian tercapai (Arikunto, Suhardjono, & Supardi, 2010).

Prosedur penelitian diawali dengan tahap perencanaan, yang meliputi analisis awal untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran terkait kreativitas dan hasil belajar siswa pada materi yang bersangkutan. Selanjutnya, dirumuskan tujuan penelitian, misalnya peningkatan rata-rata nilai siswa dan skor kreativitas berdasarkan rubrik penilaian. Tahap ini juga mencakup pemilihan tindakan, yaitu penerapan model PJBL, dan penyiapan instrumen pengumpulan data seperti tes, observasi, angket, dan dokumentasi. Setelah perencanaan, dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan tindakan, di mana model PJBL diterapkan sesuai rencana yang telah dibuat. Selama proses pembelajaran, data dikumpulkan menggunakan instrumen yang telah disiapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun