Sore itu, aku berjalan menyusuri jalanan desa yang sepi. Aku yang sedang libur kuliah memutuskan untuk berlibur selama beberapa pekan di desa kakek. semasa kecil hinggah remaja aku sudah beberapa kali ke desa ini bersama orang tuaku, sehingga masih mengenal beberapa penduduk desa yang menyapaku saat aku kembali ke tempat ini.Â
nampaknya keadaan desa sudah agak berubah, beberapa rumah tampak sudah lebih modern dari rumah-rumah desa pada umumnya yang masih terlihat kuno. di ujung kampung terlihat sebuah rumah yang letaknya agak jauh dari perumahan warga, rumah itu tampak megah berlantai dua yang terlihat kokoh di antara pepohonan yang rimbun.
Ketika aku melewati rumah itu tampak tidak ada yang aneh namun rumah itu kelihatan sangat sepi seperti tidak ada pemiliknya.
Setelah puas jalan-jalan berkeliling desa, aku pun memutuskan untuk segera pulang karena sebentar lagi matahari akan terbenam.
Sesampainya di rumah, aku pun menjumpai kakek yang sedang merokok di teras rumah.
Aku pun bertanya perihal rumah mewah di ujung kampung yang tampak sepi.
"Kek, rumah di ujung kampung itu punya siapa"?
"Oh, itu rumah milik pengusaha kaya dari kota. namanya pak Fahmi" jelas kakek.
"Pantes rumahnya megah kayak bangunan-bangunan di perkotaan, tapi kok rumah itu sepi Kek?"
"Pak Fahmi kan kerjanya di kota, yang jagain rumahnya warga di sini. namanya Pak Adi" jelas Kakek.