Setelah berbincang-bincang cukup lama, tak terasa sudah pukul 1 siang. aku yang hendak pulang pun dicegat Bu Ita dan menyuruhku untuk makan siang bersama sebelum pulang.
aku pun mengiyakannya dan setelah makan siang aku pun pamit dan berjalan pulang ke rumah kakek.
Hari terus berlalu, tak terasa sudah hampir sebulan aku di desa kakek. aku pun memutuskan untuk berkunjung ke rumah teman-teman masa kecilku satu persatu karena besok aku akan pulang ke kota. setelah berkeliling desa, tersisa rumah temanku yang bernama Brury yang rumahnya terletak di jalan ujung desa. rumahnya tak jauh dari rumah pak Fahmi yang agak menjorok ke dalam dari jalanan desa.
Setelah puas bercengkrama dengan Brury, aku pun pamit dan meninggalkan rumahnya.
Ketika aku keluar dari pekarangan rumahnya itu dan hendak berjalan pulang, pak Adi yang lewat dengan sepeda motornya pun menghentikanku. Ia pun bertanya kepadaku perihal kabar jika aku akan kembali ke kota esok harinya, aku pun membenarkan kabar tersebut. aku yang teringat dengan wanita di rumah pak Fahmi pun iseng bertanya sambil menggoda pak Adi.
"Om, cewek siapa tuh yang di rumah pak Fahmi?"
"Cewek yang mana?" Jawab pak Adi terkejut.
"Itu tuh, yang biasanya duduk di jendela lantai dua" tambahku.
"Jangan bercanda kau, Om kan tinggal sendiri sedangkan anak istri Om di desa sebelah. Lagian lantai dua kan kosong, Om tinggal di lantai satu" jelas pak Adi.
Aku yang mendengar penjelasan pak Adi pun seketika merinding sambil melihat ke arah rumah pak Fahmi yang suasananya nampak mencekam seketika itu. Aku pun pamit pada pak Adi dan bergegas buru-buru pulang ke rumah.Â
Malam harinya, sebelum tidur aku pun mengemas barang-barangku untuk pulang keesokan harinya. Aku pun menghubungi orang tuaku untuk memesan taksi agar menjemputku besok siang, tak lama setelah itu aku pun tertidur.Â