Mohon tunggu...
Arif Hidayat
Arif Hidayat Mohon Tunggu... -

yeehhaaaaaahhh..... udah gak kebalik lagiii :)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Huru Hara di Desa Rangkat] Lelaki Hujan Vs Jingga (Feat. Doraemon!)

22 Oktober 2010   23:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:11 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mmhh... bolehlah, mari kulihat!" Ah.. kukira ia mau memperlihatkan foto bu gurunya itu.

**** Di ranjang Aku memeluk bantal Melihat kawan Dari balik bulan Bulan cantik Bulan terjal Entah kenapa Bagus di mata teman Hilang di penglihatan Tautkan salju di gurun–dee, filosofi kopi Tautkan kebebasan selayaknya rantai pengikat– Kubebaskan otak menjalin kata-kata personal Kugoreskan mantra dalam ikatan hitam Di mataku bulan sudah lenyap luruh Bulan tak secantik awan Atau bintik-bintik kejatuhan hujan Atau pelangi berpendar bercengkerama mentari ****

"Ah...  Indah sekali puisimu! makin menyempurnakan hariku!"

"Makasih mas, Oiya Erlinda duluan ya, bel sekolah sudah hampir berbunyi rasanya"

"Okeylah... belajar yang semangat ya! demi masa depan Negeri ini, mana tahu suatu saat nanti kelak kau bisa menjadi sosok seperti Sri Mulyani!"

"hehehehe... " senyum manisnya mengantarkan ke penghujung obrolan manis kami pagi itu, sementara itu aku tetap melanjutkan perjalanan menuju pinggir desa dimana ladangku berada.

****

"Hah! Apa-apan ini!" setengah tak percaya tak percaya aku melihat ladangku dalam keadaan rusak parah, bedenganku? pagarku? kerjaan siapa ini? apa jangan-jangan ada binatang yang masuk kedalam ladangku dan merusaknya? Tapi kenapa banyak bekas pecahan dari benda-benda elektronik? lhoh kok malah ada keyboard?!

Aneh?! .

Pagi ini hanya menyisakan tanda tanya dikepalaku. Sementara matahari pagi sepertinya tersenyum tampak seolah menyembunyikan sesuatu, menyembunyikan kabar yang yang diceriterakan rembulan tentang kejadian semalam, kejadian yang hanya milik mereka berdua.

****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun