Mohon tunggu...
Arif Hidayat
Arif Hidayat Mohon Tunggu... -

yeehhaaaaaahhh..... udah gak kebalik lagiii :)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Keajaiban Lainnya di Desa Rangkat!] Bertani Kata di Ladang Makna...

21 Oktober 2010   15:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:13 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dan iapun berhak untuk menangis

Ah sudahlah... mungkin saja menangis dapat membuatnya bahagia, toh dia pun berhak untuk bahagia...

Belum lagi gumamku habis ditelan pagi, celoteh mommypun turut memecah pagi,

"Alamak.. kemana pula perginya asap dari api tungkuku!"

"Dicuri Mas Yayok barangkali!" sambutku! "dan barangkali juga orang yang sama yang mencuri hatimu"

Di mana api itu ada …

Kenapa masih terdeteksi indera ?

Walau sudah disembunyikan ?

Masih nampak mata

Begitulah sesuatu yang universal ..

Bisa dirasakan, tanpa diungkapkan ….

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun