Mohon tunggu...
Arif Hidayat
Arif Hidayat Mohon Tunggu... -

yeehhaaaaaahhh..... udah gak kebalik lagiii :)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terima Kasih "Bokep", Kau Telah Menemaniku Ber-onani-ria

16 Oktober 2010   21:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:23 1630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Nah itu dia kep, poinnya, yang membedakan sistem yang dibuat Tuhan dengan yang dibuat manusia", dapet celah juga ni akhirnya. "Sistem yang dibuat Tuhan berjalan sesuai dengan SOP-nya, sedangkan manusia? namanya juga manusia, lu tau sendiri lah"

"Sistem Tuhan yang mana mana lu maksud, coba lu kasih gw contoh"

"gw ambil contoh siang dan malam, bukannya berjalan dengan SOP-nya, yaa meskipun kadang-kadang ada pergeseran waktu pada musim atau bulan2 tertentu, tapi itupun ada sistematika, dan sistematikanya itulah ada Tuhan dibaliknya"

"Darimana lu tau siang dan malam itu berTuhan?"

Sialan ni anak, parraaahhh, bingung juga jawabnya.

"Semua sudah terbukti kok secara empiris kep, Bagaimana proses perputaran bumi dan bulan sudah diterangkan dalam Al-Quran. bahkan pemahaman akan kebaradaan Tuhan sudah lahir jauh sebelum akal pikir kita bisa ngebuktiinnya, lu gak percaya kep? ni gw kasih contohnya lagi, di Al-quran yang turun sekitaran abad ke-6, disitu dijelaskan proses kelahiran dan kematian galaksi, contohnya teori bigbang sangat jelas diterangkan bahkan jauh sebelum orang bisa ngeliat visualnya yang baru kebukti abad 19, Al-quran sudah menggambarkannya bagaikan sebuah mawar merah yang merekah, coba lu liat foto-foto terjadinya bigbang, bener-bener mirip bunga mawar, kep"

"kring.. kring.. kan udah gw bilang tadi, gak usah bawa-bawa sudut pandang Agama, apalagi bawa-bawa atribut Agama kayak Al-quran. lagian kalo soal anggur merah.. eh maksud gw mawar merah, itu mah gw juga dah paham. lu dapet dari ESQ kan? hahaha... gw juga udah ngikut"

Damn! lagi-lagi argumen saya dimentahin sama ni anak, padahal udah keren-keren pake bawa teori bigbang segala!. huh lagipula memang benar juga, diskusi kayak gini kalo saya masih saklek make sudut pandang Agama, kayaknya bakalan susah nyambung. lagipula mengenai soal Agama, ni anak justru lebih canggih pemahamannya ketimbang saya. Latar belakang pendidikannya pun cukuplah membuktikan kalo ni anak temasuk yang melek Islam.

"oiya terkait ama yang gw maksud tadi, gw ada sedikit pandangan nih"

"Tapi lu juga jangan bawa-bawa analogi "anak TK minta permen"-nya jaman PKI ya, udah basi yang begituan"

"Jiaahhh Kring, enggak secetek itu kali gw!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun