Ibunya menoleh kepada Kinan yang berani bicara seperti itu di depan tiga perempuan jauh lebih tua di atasnya. Tetapi dia senang, anak itu lagi suka merajuk kalau cemburu pada kakaknya, sebelum ada Syafri.
Tak lama kemudian ketiganya bersepeda meluncur di Jalan Dago menuju kawasan alun-alun. Â Widy juga memakai rok tidak lagi tomboy, pakai rok setengah lutut dan blus lengan pendek berwarna hijau.
"Warna Pelangi  kita, merah, kuning, hijau di langit yang biru!!" teriak Medina, Widy dan Norma hampir bersamaan.
"Medina, Widy, Norma, Tiga Dara Pelangi!" seru Norma.
Mereka tiba di Elita, setelah memarkir sepeda dan mengamankannya, mereka masuk ke bioskop yang sudah penuh dengan para remaja.
Entah bagaimana Medina mendapatkan tiket di deretan ketiga dari belakang. Film diputar dan pas adegan bernyanyi, Medina dengan atraktif juga ikut bernyanyi dengan berapa penonton perempuan.
"Kebetulan saja aku dan Widy menikah muda, tetapi kalau umur 30 Â bahkan 40 tahun belum menikah pun apa salah?" celetuk Norma mengomentari persoalan tokoh Nunung.
"Iya sih," kata Widy. "Aku tadinya maunya umur 25 tahun lulus kuliah, tetapi aku nggak mau lama-lama pacarana sama Kang Syafri, aku merasa aman dengan dia. Ternyata perasaan aku benar, dia tidak mengekang aku dan malah tinggal di rumah orangtuaku."
"Aaah, aku sih santai saja. Orangtua ku juga santai. Aku ingin kuliah di Bandung tahun depan, kamu jadi masuk Unpad, aku mau kuliah di Unpad juga ambil Ekonomi," Â ujar Medina.
"Kamu mau menjadi pengusaha?" tanya Norma kayak Bang Asrul dan Bang Syafri?"
"Iyooo! Aku mau buka pabrik tekstil di Bandung atau Jakarta," katanya.