Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndrome, Episode Berdansa di Kota Romantis (Empat Belas)

31 Agustus 2024   09:10 Diperbarui: 31 Agustus 2024   09:15 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Makin perhatian sama adikku. Jangan semua keinginannya dituruti yaa?" timpal Widy. Lalu dia berpaling ke Kang Usman. "Satu keranjang kecil, hatur nuhun Kang!"

"Syok atuh, salam buat paman Kang Syafri, Pak Salim."

Setelah itu Syafri mengangkut hampir setengah ton sayur. Widy dan Dinni bersedia ikut memegang, karena bagian belakang penuh.

Mereka pun pulang ke Bandung.  Setelah mengantar sayur-sayuran barulah ketiganya pulang ke rumah orangtua Widy. Tentu saja bapak dan ibu Widy terperanjat melihat Dinni.  Namun perempuan itu dengan tangkas bercerita.  Mereka memang kenal Dinni ketika masih kecil, waktu masih tinggal di Cianjur. 

Kinan malah mengajak Dinni ke kamarnya untuk beristirahat.  Dia bisa meminjam baju Widy yang sudah tidak muat.

"Yuuk, kita jalan ketemuan geng kita," ajak Widy. "Mereka kumpul di tempat Hein."

"Aku hampir lupa, ini ulang tahun Utari. Dia ingin merayakan dengan dansa."

"Dansa!!! Ikut!!" teriak Kinan sambil menarik Dinni.

Syafri menyesal uccapan terlalu keras suaranya.

"Aduuh!" Widy menyeringai. Syafri pun mengiyakan.  Keempat segera mandi. Mereka  berempat  naik sepeda ke Cipaganti. Widy membonceng Dinni. Sementara Syafri membonceng Kinan.

"Syafri hati-hati, satu anak gila sudah cukup kau bawa, kini tambah  satu lagi!" teriak Ayah Widy tertawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun