Sebuah Rumah di kawasan  Cipaganti, Bandung, Sabtu 2 Februari 1957
Â
"Widy!" teriak Syafri. "Mari kita  dansa rock n roll!"
Gadis hitam manis itu  tersenyum. Dia bangkit dari kursinya  dan menerima uluran tangan Syafri. Tingginya 158 cm hanya terpaut berapa cm dari laki-laki itu.  Rambutnya panjang tergerai hingga ke bahu.Â
"Hey! Â Aku nggak diajak! Kang Syafri maunya sama Widy," protes seorang gadis berambut kepang dua. Hanya saja dia lebih tinggi dari gadis yang dipanggil Widy.
"Ya, sudah anjeun sama aku atau Hein!" ajak  pria yang satu lagi yang tingginya sebaya Syafri.
"Sama Kang Angga saja! Â Kalau sama Hein, nanti ada yang marah" seloroh Utari.
"Pacarnya lagi tidak ada," kata Widy.
"Jangan ah, nanti kalau ketahuan lebih tidak enak," ucap Utari sambil berdiri, menyambut uluran tangan Widy.
Sementara Hein, pemuda bangsa Belanda itu menyiapkan piringan hitam. Â Rumahnya memang dijadikan tempat tongkrongan Geng yang menamakan dirinya Bandung Memang Hebat. Â