Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Laily Agustina Rahmawati, Eceng Gondok Berbahaya Jika Sudah Berbunga

30 Mei 2024   13:56 Diperbarui: 30 Mei 2024   17:11 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laily Agustina Rahmawati-Foto: Dokumentasi Pribadi 

Pertumbuhan eceng gondok yang tidak terkendali akan menyebabkan ekosistem sungai menjadi tidak sehat. Keberadaannya di permukaan air, menghalangi sinar matahari yang masuk ke perairan. Akibatnya fitoplankton gagal melakukan fotosintesis.

Padahal proses fotosintesis fitoplankton tersebut yang menjamin pasokan oksigen diperairan tercukupi. Akibatnya disolved oksigen (DO) jadi rendah, sehingga biota perairan seperti ikan akan kekurangan oksigen.

Pas kejadian di Bojonegoro kemarin, kami sempat mengukur DO perairan. Waktu itu nilainya ada di range 0,4-0,8. padahal Bengawan Solo itu sumber Air Baku bagi 9 PDAM di wilayah hilir (Bojonegoro, Lamongan, Gersik). Kalau air baku kan minimal DO-nya seharusnya 6.  Jadi nilai DO pada saat terjadi kasus blooming eceng gondok di Bojonegoro waktu itu  jauh di bawah nilai standar baku mutu.

 

Apa yang harus dilakukan?

Paran Komunitas Peduli Sungai (KPS) menjadi penting.  Masyarakat yang tinggal di aliran sungai bengawan solo harus membentuk KPS di setiap segmen, untuk membantu monitoring kondis sungai. selain itu sumber pencemar bahan organik juga harus dikendalikan. caranya, salah satunya melalui edukasi bagi masyarakat yang tinggal di sekitas sungai untuk tidak membuang smpah ke sungai. begitu juga dengan industri, harus diawasi dan ditindak tegas bagi yang membuang limbahnya ke Sungai Bengawan Solo

Irvan Sjafari

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun