Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Laily Agustina Rahmawati, Eceng Gondok Berbahaya Jika Sudah Berbunga

30 Mei 2024   13:56 Diperbarui: 30 Mei 2024   17:11 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laily Agustina Rahmawati-Foto: Dokumentasi Pribadi 

Apakah eceng gondok yang diangkut dari sungai bisa jadi pupuk seperti sampah organik?

Saya tidak menyarankan untuk digunakan sebagai pupuk, karena sifat eceng gondok itu juga bioakumulator logam berat. Kalau pupuknya untuk tanaman yang bisa dimakan ini bahaya buat manusia. Cuma kalau untuk pupuk tanaman keras masih oke,  kemarin hasil aksi bersih eceng gondok di Bojonegoro, kami drop ke hutan perhutani, lalu kami semprot ecoenzym untuk mempercepat pembusukan.

 

Bagaimana kalau untuk kerajinan, bukankah sudah ada UKM yang melakukannya?

Kalau untuk kerajinan, tidak kami sarankan juga.  Hasil diskusi dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jateng, hasil lesson learn dari pengelolaan eceng gondok di Rawa Pening, karena masyarakat dikenalkan manfaat eceng gondok untuk kerajinan, justru membuat upaya pembersihan eceng gondok menjadi terhalang.  Masyarakat justru membudidayakan itu, karena bisa menghasilkan nilai ekonomi.

 

Selain di Bengawan Solo Eceng Gondok menjadi masalah di mana lagi di Jawa Tengah?  Bukankah Rawa Pening pernah diberitakan kena masalah ini?

Ya betul, Cuma bedanya  di Rawa Pening sudah tersedia alat Aquatic Weed Harvester dan kapal pencacah. Sementara di Bengawan Solo bagian hilir belum ada.  Kemarin mau didatangkan juga sama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)  waktu kasus eceng gondok Bojonegoro. Cuma waktu mau diturunin ke bengawan, tidak bisa, karena terlalu terjal. Belum ada jalan masuk yang memungkinkan, lalu juga terkendala terkait kedalaman sungai, karena di musim kemarau airnya sedikit, sehingga sungai jadi dangkal.

 

Pertumbuhan Eceng Gondok yang melebihi ambang batas dapat menyebabkan penurunan kualitas air, yakni oksigen terlarut yang ada di sungai dan pengurangan sinar matahari yang diterima sungai. Nah apa dampak berantainya bagi ekosistem bila terlalu banyak?

Sebenarnya munculnya eceng gondok itu juga dipengaruhi oleh penurunan kualitas air, akibat pencemaran limbah organik, bisa dari domestik (feses, urin, detergen, sisa makanan, dan lain-lain), pertanian (NH3, NO3, PO4, SO4, dan sebagian), atau Industri (NH3, NO3, PO4, dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun