Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Dua Pendatang Misterius Tiga Belas

9 Februari 2024   20:40 Diperbarui: 9 Februari 2024   20:42 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka bercakap-cakap melalui telepati.

Ayah Delisa adalah petinggi kepolisian di Polda Jawa Barat baru saja menyelesaikan administrasi, ketika berapa anggota polisi menghampiri Adinda.

"Adik dipanggil ke markas karena terlihat di apartemen sedang naik ke atas?" kata seorang polisi.

Ayah Delisa yang stres semalaman memandang ketiga anggota polisi dari kepala hingga akhir. "Ngawur kalian! Itu anak bersama kami di atas sana!"

Adinda tetap tenang menonton televisi.

"Tetapi ada saksi yang melihat mirip dia meninggalkan apartemen?"

"Kamu percaya saksi atau percaya saya? Ada puluhan CCTV di rumah sakit ini yang bisa membuktikan anak ini di sini menengok anak saya. Nanti ketemu di kantor. Sekalian ingin tahu perkembangan  kasus tabrak lari anak saya! Kembali sana! Kalau belum puas, saya ajak anak ini bertemu penyidik kalian dengan rekaman CCTV!"

Ketiga polisi itu meninggalkan rumah sakit dengan wajah merah padam.  Atasannya baru saja dapat tekanan dari ayahnya Yusron yang punya koneksi di polisi untuk segera menyelidiki kematian anaknya.

Ketiganya berpapasan dengan dokter yang menangani Delisa yang geleng-geleng kepala. Dia datang bersama dua satpam.

"Saya sudah bilang sama mereka, semalaman anak itu di sini Dok!"

Bu Mia kemudian mengajak Delisa dan Adinda meninggalkan rumah sakit. "Yuk, sarapan bareng!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun