Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Dua Pendatang Misterius Bagian Sepuluh

28 Desember 2023   22:02 Diperbarui: 28 Desember 2023   22:03 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wallpaperbetter.com

Itu isi chat Wa-nya.  Anton senyum. 

Namun ponsel menyala  dan ada  Chat Wa lagi dari nomor tak dikenal, tetapi ikon akun dengan wajah mirip Adinda.

 "Aku sebetulnya cinta damai.  Kecuali sama musuh ayah dan ibuku dulu. Selamat jalan Mas Anton, sudah saatnya bom waktu dalam tubuhmu meledak."

Anton pucat. Dia merasa ada yang menjalar keluar dari telinga, hidung, duburnya geli. Cipik-cipik kecil.  Jumlahnya mulanya beberapa, tetapi kemudian berpuluh-puluh.

Kolega ayahnya Mister Wang juga terkejut  melihat banyaknya mahluk itu di lantai pesawat.

"Fajar tolong!"

Fajar memang datang  dan duduk berhadapan dengan mereka.  Dia membuka wignya dan terlihat wajah seperti Adinda.

"Minuman itu dari buah di planet kami yang mengandung zat  tidak disukai cipik-cipik. Sebetulnya mereka senang bersarang di tubuh Mas Anton, lalu keluar ratusan demi ratusan jika tubuh Mas Anton terasa sesak.

Namun zat ini memaksa ribuan cipik untuk keluar tentunya membawa  akibat tidak baik, karena membawa daging-daging di dalam tubuh Mas Anton."

Darah mengalir dari telinga, hidung dan mulutnya.

"Siapa kamu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun