Fikri malah mengajak Laila melihat pantai sunset.
Marlon juga belum beranjak, dia koordinator wartawan berbisik pada Charles. "Itu gandengan Ganang, anak buah You?"
Charles melihat mereka dari belakang sudah meninggalkan Kafe Permai.
"Oh, mungkin, Â tetapi juga bisa bukan cewek yang kita pesan. Tetapi kalau Mas Ganang memilih gadis itu, ya tetap kita kasih tips buat tuh cewek."
Ganang memasuki kamar nomor 315 bersama Katrin.
Resor itu hanya memiliki tiga lantai  berbentuk huruf R, dengan kolam di tengah bulatan.
Katrin mandi dan sikat gigi setelah Ganang. Â Lalu keluar dengan hanya memakai celana pendek dan kaos lebih ketat.
Dia mengeluarkan laptop kecil dan Ganang menempati janji mengajarinya membuat tema tulisan lalu lead dan mengupas perjalanan.
Katrin duduk dan Ganang di belakangnya, sambil mengendus harum rambutnya dan parfum tubuhnya. Berahinya menggelegak.
Tetapi dia tetap menjaga wibawa. Takut jebakan seperti pernah diingatkan temannya.
Katrin sudah selesai menulis.