"Inilah Guru Minda, hiyangmu pasti tahu. Kami diam-diam mengirim pionir ke Planet Titanium beberapa tahun lalu. Itu proyek seorang wali kota Bandung yang visioner dan merangkul sejumlah ahli dan dia juga pernah menjabat Gubernur Jawa Barat," terang Yuyi.
"Taufik Mulyana, disebut bakal menjadi pesaing Dhimas Harris jadi Presiden mendatang," kata Panji.
"Hiyang membantu kami sejak lama dan umat manusia, kami sudah mengirim empat pesawat dalam hanya berapa tahun berkat bantuan mereka. Bahkan ada yang dicuri, karena ada cowok mencari kekasihnya di Titanium. Tapi sudahlah!"  Baca: Saving Private  Putri Â
"Eksodus? Kalian sudah tahu bakal terjadi sesuatu pada umat manusia di Bumi ini?" tanya Ananda.
"Kalian juga sudah tahu kan? Â Cuma kami belum tahu apa? Itu yang ingin kami cari tahu dari kalian!" terdengar seorang laki-laki setengah baya.
"Profesor Danny Subarja," kata Yuyi memperkenalkan.
"Kiamat, tetapi bukan dalam arti religius, umat manusia masih ada cuma dalam keadaan tidak menyenangkan," kata Ananda. "Hiyang di koloni kami melarang  mengubah sejarah."
"Kok kalian mau menghadapi kiamat itu?" tanya Danny.
"Kami ingin melindungi keluarga ayah dan ibu saya dulu sedapat mungkin," kata Ananda.
"Nama pesawat itu Guru Minda. Â Kami menyiapkan banyak pesawat dan mengambil yang terpilih," kata Danny.
"Ada lagi kelompok lain yang bersiap berangkat dari Banggai dan Gunung Panderman di Kota Batu, tetapi ke planet lain. Hiyang di negara lain sudah memberangkatkan sejumlah manusia," terang Yuyi.