TIGA
Bentrokan di Punclut
Sabtu, pukul 7 malam, Emma melihat dandanan Ananda begitu rapi. Â Begitu juga ayah dan ibunya menyaksikan perubahan sikap cucunya.
"Aku mau makan di Punclut bersama Lila. Aku mau jemput dia dulu? Punten? Aku pakai taksi daring?" dia meminta diri dengan sopan.
Emma ragu. Â Dia tidak mau lagi kehilangan. Apalagi Ananda dan Adinda baru berapa minggu di Bandung.
Baca: Dua Pendatang Misterus, Bagian Kedua https://www.kompasiana.com/jurnalgemini/6568b3b3c57afb7ada112272/dua-pendatang-misterius-bagian-dua
"Memangnya kamu tahu Punclut itu apa?"
"Puncak Ciumbeuluit kan?" jawab Ananda.
Ayah dan ibunya juga merasa cemas, walaupun mereka juga ragu cucu mereka dari planet lain.
"Aku juga ikut yaa!" tiba-tiba Adinda menyerobot. "Aku kontak Robby, Hanifa, Helena dan Laras kita makan bareng. Aku ingin tahu makan bareng di Bumi, walau di planet kita juga ada punclut?"