Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Dua Pendatang Misterus, Bagian Ketiga

2 Desember 2023   08:44 Diperbarui: 2 Desember 2023   22:27 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu rumah makan di Punclut-Foto: Irvan Sjafari

 Sementara yang kedua menubruk pagar salah satu rumah yang ada di sana.

Keduanya tidak bisa bangun lagi.

Tiga laki-laki itu memilih kabur meninggalkan dua bodyguardnya yang segera ditangkap keamanan.  Mereka yakin akan bisa melepas kedua bodyguardnya.

Laki-laki yang tadi menyeret  Lila  merasakan gatal yang perih dan berupaya mengeluarkan hewan itu. Sepuluhan hewan bisa dikeluarkan dan melarikan diri ke got.

Warga koloni planet menyebut sebagai cipik. Hewan-hewan ini kerap berada di kota koloni manusia.

Mereka suka makan remah-remah daging di tempat sampah, menghindari manusia. Para hiyang sudah memberikan ramuan membatasi dua spesies ini untuk tidak berbenturan.

Tetapi Adinda suka menelitinya mengambil sebagian mereka dan sengaja  membawa ke Bumi sebagai peliharaanya.

Cipik-cipik itu menggigit karena lupa dikasih makan oleh Adinda.   Malam ini harusnya jadwal dikasih makan.

Pemuda ketiga, yang pegang kemudi meihat dengan cemas melihat  seorang temannya gatal-gatal di wajah. 

Sementara yang satu membuka kaosnya dan mendapatkan punggungnya  penuh bentol-bentol berdarah. Cipik-cipik itu sempat mengunyah dagingnya selama berapa menit.

"Sakit Bro?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun