Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Siapa Korban Ketujuh Ken Dedes?

30 Oktober 2022   20:57 Diperbarui: 30 Oktober 2022   21:08 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-Gambar kasar Irvan Sjafari

"Oii, pistolmu masih ada satu peluru kan?"

"Jangan cemas, mas Harjum. Dia koncoku juga.  Aku mau ajak dia salat di langgar, jadi imam kami."

"Yaa, Wong Edan. He, Bung Ikhsan, Kemala kosong tuh, siapa tahu kamu bisa jadi Imam dia."

Saya tidak menjawab, Kemala juga. Kami berlalu.

"Jadi tumbal ketujuh bisa nanti-nanti?"

Baik pihak Republik dan Belanda sama-sama tertawa.

Kemala tidak menjawab.  Saya hanya berharap mudah-mudahan perang di hatinya segera berakhir, seperti halnya Perang Kemerdekaan ini.

"Komandan, wedang jahenya masih banyak, juga singkong bakarnya..." terdengar suara dari dalam rumah yang terbengkalai itu.

"Welleh, Munadi, kamu pikirannya makan saja..ya wesss!"

                                                                                   ***

Berapa tahun kemudian  saya kembali ke Malang ingin mencari Kemala dan anaknya Didik.  Tetapi Harjum  malah meminta kami untuk bertemu kawannya yang melatih Kemala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun